Senin, 18 November 2013

Memahami GHAIB secara logis

 

Seperti yang kita ketahui dan fahami seputar masalah "GHAIB", hal ini mememang sangat menarik dan tidak ada habis-habisnya selalu menjadi bahan perbincangan apalagi di Negara kita ini, dengan adat dan budaya timur yang syarat akan berbau mistik dan metafisik. Ironisnya walaupun kita sekarang hidup di jaman modern yang serba canggih dengan teknologi digital hampir di semua piranti atau gadget yang kita gunakan, tetap tidak bosan-bosannya manusia membahas hal-hal yang berbau ghaib ataupun metafisika.

Sudah menjadi rahasia umum, dari kalangan bwah sampai kalangan status social yang tinggi, hal-hal yang berbau klenik, mistik atau metafisika tidak bias dipisahkan dalam berbagai sendi kehidupan, baik itu dalam dunia pekerjaan, percintaan, pergaulan bahkan sampai dikalangan elit pejabat di Negara kita tercinta ini.

Hmmm....sangat ironis sekali bukan, dimana terkadang keinginan dan hawa nafsu yang kurang terarah sehingga membutakan akal pikiran logika kita dan rela melakukakan hal-hal bahkan yang menyimpang dari aturan syariat demi tercapainya suatu tujuan yang diinginkan.

Dalam kondisi kehidupan seperti ini yang syarat dengan persaingan ketat di berbagai sendi dan aspek kehidupan sehinggaa membuat orang berlomba-lomba dengan berbagai cara untuk mencapai suatu tujuan. Banyak penyedia jasa klenik atau mistik yang sering kita sebut dengan "PARANORMAL" atau dalam bahasa kunonya "DUKUN" bahkan diperindah lagi tata bahasanya dengan istilah "GURU SPIRITUAL" apapun itu toh cara dan praktek yang mereka lakukan tetap saja sama, yaitu sebagai penyedia jasa dalam hal mistik, metafisik ataupun klenik.

Memang bisnis perdukunan seperti itu sangatlah menjanjikan, selain aman dan tidak ada tuntutan, karena masing-masing pihak sepakat baik si penyedia jasa ataupun si pengguna jasa dengan satu komitmen bahwa "segala sesuatu atas kehendak-Nya".....he he he...artinya gak ada garansi harus berhasil toh, tapi yang jelas berhasil tidak berhasil, bayaran tetap aja dengan dalih biaya ritual dan sebagainya. Tetapi hal yang paing menggeitik dalam benak saya, jika paranormal atau dukun tersebut berhasil dalam menangani masalah pasiennya, maka dengan tidak segan-segan si dukun atau paranormal tersebut mengklaim bahwa itulah kehebatannya, itulah karohmahnya, kesaktiannya dsb yang ujung-ujungnya demi mendapat label "ORANG PINTAR"....hik hik hik, tapi lain halnya jik si dukun atau paranormal tersebut gagal alias tidak berhasil dalam menangani keluhan atau masalah si pasien, maka dengan enteng si dukun atau paranormal tersebut berkata dengan bijaknya "bahwa ini semua kehendak Tuhan YME, manusia hanya berusaha tetapi Tuhan lah yang menentukan segala hasilnya".....ckckckck.

Memang sulit sekali membedakan mana yang asli dan mana yang palsu atau pura-pura, mengingat semua tidak ada system garansi (tidak manjur uang 100% kembali) yang akhirnya banyak orang-orang tipis iman menjadi korban, demi suatu jalan pintas malah bukan menyelesaikan masalah, akan tetapi malah menimbulkan masalah yang lebih parah lagi. Tidak segan-segan si dukun atau paranormal menuntut suatu biaya ritual yang sangat mahal bahkan tidak masuk akal, semua itu dengan dalih bahwa "yang dia hadapi mahluk ghaib yang sakti dan sulit untuk ditundukan atau dengan alasan lain". Padahal semua itu gak lebih dari sebuah acting biar terlihat WAHH dan HEBAT sehingga si pasien akan lebih yakin dan takjub.

Hal yang bijaksana memang, mengingat kearifan local dan budaya bangsa ini, yang mana saya sendiri menyadari memang tidak semua permasalahan dalam hidup ini bias diselesaikan secara utuh dan menyeluruh hanya dengan menggunaan kajian akal logika semata. Hal-hal yang tidak kasat mata memang sangat sulit untuk diatasi, itulah yang kita sebut GHAIB atau tersembunyi.

Qur'an Surat Al Baqarah ayat 3:

ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ

Artinya: Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Dalam surat tersebut dinyatakan memang dalam kehidupan di dunia ini ada yang nyata dan tidak nyata atau kasat mata "Ghaib" tetapi firman Allah menegaskan bahwa setiap orang yang beriman harus meyakini sesuatu yang disebut ghaib dan Allah SWT adalah Maha Ghaib yang mtlak harus kita yakini dan kita sembah.

Suatu definisi umum mengenai GHAIB adalah sesuatu yang tidak terlihat oleh mata, tidak bias diraba atau dipegang, akan tetapi bias kita rasakan kehadirannya. Contoh yang sederhana mengenai ghaib itu sendiri adalah "Rasa Cinta" sulit sekali untuk digambarkan secara visual apa itu cinta akan tetapi sangat dapat sekali kita rasakan kehadirannya dalam kehidupan kita, walaupun setiap orang merasakan lain dan berbeda-beda pengalaman terhadap rasa cinta tesebut, sehingga menghasilkan banyak definisi dan makna mengenai rasa cinta tersebut.

Pada dasarnya setiap benda atau mahluk ciptaan-Nya memiliki dua unsur yaitu nyata dan ghaib, contoh gula, secara nyata wujud gula kita dapat lihat, akan tetapi rasa manis dari gula tersebut sulitlah kita gambarkan secara visual dan hanya bias kita rasakan. Oh...adalagi fenomena ghaib yang kita semua hampir setiap saat merasakan dan mengalami kehadirannya, yaitu ANGIN....siapa yang bisa menggambarkan secara visul wujud dari angina tersebut? tetapi kita data merasakannya toh.

Dari kajian yang amat sederhana tersebut, jelas sudah bahwa GHAIB itu sesuatu yang sangat masuk akal sebenarnya dan bisa kita kaji dan pikirkan keberadaannya dan bagaimana harus menyingkapinya. Walaupun contoh-contoh tersebut diatas tidak dapat mewakili keseluruhan yang ada, akan tetapi dirasa cukup untuk kita memulai akan pemahaman terhadap sesuatu yang disebut ghaib.

Garis besarnya adalah bahwa ghaib hanya bisa dirasakan keberadaanya dan hanya terlihat oleh mata batin kita. Ketajaman mata batin kita tergantung dari amal ibadah serta laku lampah yang kita jalankan. Semakin tinggi tingkat keakwaan seseorang, semakin dia dapat merasakan bahkan kedekatan dirinya terhadap Yang Maha Ghaib, Sang Pencipta Alam Semesta Raya.

Lalu apa perbedaan antara Gahib dan Klenik?

Seperti yang sudah saya bahas diatas bahwa jelaslah bahwa apa itu yang dinamakan GHAIB dan jelas pula dalil baik secara nash dari firman Allah QS. Al Baqarah ayat 3 maupun secara aqliah atau kajian logisnya dan sangat mudah untk dicerna.

Sementara yang disebut "KLENIK" adalah sesuatu yang sifatnya kental dengan praktek perdukunan yang sifatnya takhayul bahkan sulit sekali dicarikan kajian logisnya. Sudah barang tentu tidak ada dasar secara hukum syar'i bahkan praktek perdukunan tersebut hukumnya haram.

DALIL PERDUKUNAN (KLENIK)

 Rasululloh Shalallohu Alaihi Wassalam bersabda:

"Barang siapa mendatangi Araaf (tukang tenun) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima sholatnya selama 40 hari. Shahih Muslim".

dari Abu Hurairah Radhiallohu anhu, dari Nabi, Beliau bersabda:

"Barang siapa mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang dikatakan, sesungguhnya ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhamad Shalallohu Alaihi Wassalam. HR. Abu Daud)"

 "Barang siapa mendatangi Araaf atau kahin dan membenarkan apa yang dikatakan, sungguh ia telah kafir, terhadap apa yang diturunkan Muhamad. Dishohihkan oleh Hakim".
 Dengan demikian, kita semua berharap semoga dngan ulasan yang singkat ini kita dapat lebih memahami dan memantapkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, sehingga kita terhindar dari tipu daya syaithan yang akan menjerumuskan kita ke dalam jurang kesesatan, amin ya Allah ya robbal alamin.

Mohon maaf kiranya bila dalam penulisan artikel ini masih banyak kesalahan baik kata-kata maupun tata bahasanya dan tidak ada maksud untuk menyinggung apalagi memojokan pihak-pihak tertentu. Atas saran dan kritiknya, saya ucapkan terima kasih dan semoga kita semua selalu diberkati Allah SWT amien.

Karawang, 19 November 2013


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar